Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Puisi? Dalam Mimpi Pun Tak Kusangaka Bisa Membuatnya



Puisi? Dalam Mimpi Pun Tak Kusangaka Bisa Membuatnya

Dimana kaki dipijak di situ langit dijunjung.
Bila kita bergaul dengan penulis puisi lama-lama bisa juga menulis puisi. Tak kusangka tak kuduga  ternyata puisi-puisi yang saya tulis mungkin sudah seratus. Masih ingat pertama kali menulis puisi di Kompasiana langsung pilihan. Pertama-tama tidak mengerti apa maksud pilihan. Nah waktu itu dijelaskan sama Bunda Karla bila tulisan kita ada label pilihan berarti dilirik sama Kompasiana. Sayang sekarang Bunda Karla sudah lama tidak menulis padahal yang memperkenalkan pertama kali Kompasiana adalah beliau.
Nah sobat kompasianer puisi adalah jiwa, bila kita sedang gundah atau gembira tanpa sengaja tangan ini menari menuliskan tentang keresahan hati jadilah puisi tinggal memilih diksi, majas, dan ungkapan serta rima. Kadang walaupun tidak terlalu banyak kata kiasan sudah bisa dijadikan puisi.

Beberapa hal yang bisa saya jadikan puisi.
1.  Masalah pribadi
2. Keadaan teman yang sedang dirundung duka
3. Kisah cerita dari novel yang saya baca
4. Menonton film

Tapi paling mudah menulis puisi ketika saya merasa itu menyedihkan, tiba-tiba dasar hati tersentuh. Dengan segera saya ambil gawai atau secarik kertas.
Menulis puisi terpacu bila ada event, tapi belum ada keberanian mengikuti event besar masih ragu. Kalau event kecil-kecilan di Facebook sering, malah pernah masuk 5 besar. Banyak Instagram mengadakan event menulis puisi dan membacakannya tapi belum berani ikut semoga kedepannya bisa.

Dari salah satu puisi saya yang di Kompasiana pernah dibuat puisi musikalisasinya oleh teman literasi Brina. Silahkan disimak ya sobat kompasianer terima kasih.

Silahkan klik disini!

https://youtu.be/s6dJvZfYZ10

Sekian dulu mengenai puisi di hidup saya, selamat hari Puisi

Erina Purba
Bekasi, 26072020


6 komentar untuk "Puisi? Dalam Mimpi Pun Tak Kusangaka Bisa Membuatnya"

  1. Sip. Ayo, mari nulis di blog ini lagi, ananda. Biar kita saling sapa.

    BalasHapus
  2. jd inget wkt msh SMA dulu, hampir disela buku pelajaran ama buku tulis, selalu terselip bait2 puisi... :D

    BalasHapus