Keinginan Anak atau Keinginan Orang Tua
Keinginan Anak atau Keinginan Orang Tua
Libur sekolah sudah mau usai. Sudah mulai banyak orang tua sibuk dengan urusan sekolah. Bahkan sesudah libur dimulai. Sebab di antara orang tua ada yang mendaftarkan anaknya ke jenjang yang lebih tinggi. Banyak dilema yang dihadapi terutama masalah nilai dan zonasi. Di satu sisi orang tua yang berpenghasilan pas-pasan ingin mendaftar ke SMP Negeri. Namun terbentur dengan nilai kecil dan tidak masuk zonasi. Mau menyekolahkan anak ke sekolah swasta terbentur biaya.
Inilah yang saya rasakan tahun ajaran baru 2023/2024. Niat hati berjuang menyekolahkan anak ke SMP swasta terdekat. Paling sekitar 20 menit dari rumah jika berjalan kaki. Jika naik motor sekitar 5 menit mobil sekitar 7-8 menit. Namun apa yang terjadi?
Sebelumnya kenapa ada keinginan untuk menyekolahkan kakak ke SMP swasta terdekat. Pemikiran saya sebagai berikut :
1. Biar si kakak bisa cepat pulang dan berangkat pun tidak terlalu pagi.
2. Bisa membantu adiknya
3. Biar terbiasa dengan sekolah yang disiplin dan bisa mandiri
Keinginan itu saya utarakan ke kakak, ternyata dia menolak. Tidak mau takut tidak bisa mengikutinya. Saya tetap membujuknya dan memberikan beberapa pandangan jika sekolah di sana. Si kakak menuruti keinginan saya dan mendaftar ke SMP swasta terdekat. Ternyata karena dipaksa, dia setengah hati dan mengerjakan tesnya asal-asalan. Dan hasilnya pun tidak sesuai dengan yang saya harapkan. Lolos tapi bersyarat. Akhirnya saya memutuskan tidak jadi sekolah ke SMP swasta terdekat.
Saya pikir-pikir lagi, ternyata jika dipaksakan sang anak juga kedepannya pasti terbeban. Dan akhirnya pasti terjadi hal yang tidak diinginkan. Dan satu lagi. Keuangan juga kurang memadai. Cuma hanya mengandalkan keyakinan, rezeki anak pasti ada. Tetapi karena kegagalan si kakak akhirnya membuka pikiran saya yang terlalu memaksakan kehendak kepada anak. Ini rencana Tuhan menegor. Jangan memaksakan kehendak kepada anak. Ikuti apa yang diinginkan selagi itu masih normal.
Sejak dulu si kakak sering ikut ke sekolah tempat kerja.
Pertama yang diingatnya adalah kantin. Sebab kantin sekolah luas dan banyak yang jualan.
Kedua, tetangga dulu ketika mengontrak di perumahan sekolah. Satu tahun di atasnya sekolah di tempat saya kerja. Dan kebetulan tetangga juga sekarang hanya beda blok. Jadi si kakak pikir, kenapa temannya bisa sekolah di sana, padahal jauh pun dari rumah.
"Kakak sekolah di tempat Mama aja, kan ada Kak Angel. Kenapa dia bisa, Kakak nggak." Pertanyaan yang sering ditanyakan. Dan itu menjadi sebuah doa kakak. Keinginannya itu terwujud. Akhirnya kakak jadi sekolah di tempat saya bekerja. Sekarang pertanyaannya berganti lagi.
"Mak gurunya galak tidak, aku tidak suka kalau gurunya galak. Kayak guru matematika di SD. Sangat menyebalkan." Si Kakak emosi jika menyangkut dengan guru matematika di SDnya.
"Lihat saja nanti Kak, tidak ada guru yang galak jika kamu juga rajin dan tidak melawan guru." Itu saja jawaban yang saya berikan ke Kakak. Masih trauma dia dengan guru galak.
Berharap kedepannya Si Kakak menjadi lebih baik lagi. Percaya diri, mandiri, disiplin, berkarakter dan hormat kepada orang tua dan menyayangi adiknya.
Setelah mendaftar di sekolah SMP tempat saya bekerja, rasanya dada ini plong tapi masih mengganjal. Si Ade yang sekarang menjadi beban. Sebab saya dengan kakak berangkat duluan. Si Ade belakangan. Yang menjadi khawatir itu, Si Ade suka malas makan. Dan takut di rumah sendirian. Semoga rezeki bertambah-tambah. Agar Si Ade bisa les tambahan agar lebih lama di luar daripada di rumah. Lebih baik dia belajar bersama gurunya ada yang memantau. Rencananya Ade les tambahan kemudian les taekwondo, les musik biar waktu di rumah sedikit sebab saya dengan kakak pulangnya lama sekitar setengah 6 sore sampai di rumah jika tidak macet.
Inilah harapan kedepannya. Berharap lebih baik. Ade juga semakin mandiri dan bertanggung jawab. Tidak lalai pesan orang tua. Semakin disiplin dan tertib dan berkarakter yang baik. Semangat selalu buat kakak dan Ade. Tuhan memberkati tumbuh kembangnya dan selalu diberikan kesehatan begitu kami orang tuanya. Diberkati Tuhan pekerjaan, kesehatan serta pelayanan di gereja. Tuhan memberkati Amin.
Bekasi, 12 Juli 2023
Penuh dilema ya, ananda. Doa sehat selalu. Salam buat cucu di sana.
BalasHapusTerima kasih Nek, salam hangat
HapusHalo mba Ester, salam hangat dariku 🙏
BalasHapusHai juga Mba Dini ♥️🤗
HapusKisah yang mengisnpirasi Bu Ester. Terima kasih banyak
BalasHapusTerima kasih juga Mba Ari
Hapus